Satu Cerita berawal dari satu kata...

Sabtu, 01 Oktober 2011

Part 1


perdetik kehidupan yg jarang terjamah oleh kepekaan akan tampak biasa, namun jika diamati lebih oleh sebuah kata kepekaan akan terasa "perubahan" tiap detik.
....
Kala itu tak sedikitpun terbesit adanya kejanggalan, rutinitas berjalan seperti biasa.
Mengajar, ya...pekerjaan yg setiap hari dilakukan oleh "Latisya" biasa orang memanggilnya. bergelut dengan dunia pendidikan yang sudah dilakukannya dalam 1 tahun setengah ini. dari senin sampai minggu, seakan lupa ada waktu libur untuknya.
entah apa yang ingin diraihnya dengan waktu dan aktivitasnya yang seperti itu setiap harinya. pagi mengajar di sekolah alam yang menurutnya sangat menyenangkan karna berbeda dengan sekolah pada umumnya "bebas berekspresi" begitu pikirnya,,
setelah pukul 16.00 dia langsung cawwww....ketempat berbeda yang dengan aktivitas sama, "mengajar".
Kelelahan dengan aktivitas mengajar, kebut-kebutan dijalan demi cepat sampainya ke lokasi mengajar, "dijabanin" tanpa menghiraukan apa yang ia rasakan.

tidak hanya mengajar, sabtu pagi waktu senggang yang bisa ia manfaatkan untuk beristirahat digunakannya untuk bercuap-cuap alias siaran di radio dakwah..walupun lebih sering tidak siaran karna bentrok dengan jadwal mengajarnya..

banyak yang menyinggungnya "sya...kejar target ya??", ia hanya menjawab dengan gaya konyolnya "yoyoi..." (wkwkkkk) walaupun miris sebenernya nginget hal itu untuknya.
Latisya bukan tanpa sebab melakukan aktivitas banyak, tapi juga karna target "tersembunyi" yaitu menghindari kejumudan dalam kesendirian. seperti liriknya maher zain..
"ketika kau tak sanggup melangkah, hilang arah dalam kesendirian, tiada mentari bagai malam yang kelam, tiada tempat untuk berlabuh...bertahan, terus berharap Allah selalu di sisimu..insyaAllah
Semua aktivitas yang latisya kerjakan sengaja ia lakukan selain untuk terus dakwah, maisyah, dan menghilangkan kesedian dikala teman-teman terdekatnya yang biasa menjadi tempat curahan hatinya sudah menemukan "sahabat sejati"

pernah ia berpikir, pasti tidak akan ada yang berubah...tapi pikirannya meleset saat menghadapi kenyataannya.

...
awal tahun ajaran baru di sekolah, menjadi ajang tisya mengemban amanah baru yang belum pernah ia geluti sebelumnya. sebagai "fasilitator kelas" atau sebutan lain wali kelas. dan yang tidak biasa juga jadi fasilitator 2 kelas PLAYGROUP...wehh..weehh..
terbayang dibenaknya anak-anak balita yang menangis dan sulit diatur. sambil membayangkan itu, sambil ia membayangkan pula amanah mengajar di tempat lain.
mulailah ia mengatur siasat untuk semuanya "tawazun"/ seimbang waktunya...huffth..

pekerjaan yang cukup berat untuknya,,tapi tetap coba dijalaninya dengan penuh kesenangan dan keikhlasan dan semangat mau belajar.
sehari-hari ia lakukan pembelajaran pastinya,, tapi..dari sini muncul beberapa masalah antara dirinya dengan teman-teman yang merasa terabaikan.
bermula dengan sms
"sya, kemana aja, klo ga d sms pasti ga inget ma aq"

suasana saat itu sangat tidak tepat dengan keadaan latisya di sekolah dengan "seabrek" kerjaan yang harus diselesaikan. dan akhirnya ia membalasnya dengan sedikit "emosi".
"afwan ga pernah sms, d skul lagi banyak kerjaan, aq juga blm sempet ke rumah ka rina"
tidak lama ada balasan
"blm ke rumah ka rina, jangan-jangan nanti klo aq lahiran kamu lupa juga sama aq"

terasa tersambar petir hati tisya waktu membaca sms itu, emosinya + kemelutnya menghadapi pekerjaan sekolah yang saat itu sedang "rapot-an" semakin memuncak saat membalas smsnya
"afwan tisya jd sombong, tisya lupa sama teman, tisya egois, tidak memenuhi hak-hak saudaranya, tapi apakah kalian ingat aq ketika kondisinya aq yang lebih menderita di tinggal kalian, dan hanya ingat aq ketika kalian sedang tidak sibuk"

sms balasan pun muncul...


apa balasannya...tunggu di seri berikutnya..don't miss it!!